Monday, April 26, 2010

Dear Ayahku Tersayang....

Ayah,,,,
Apa kabarmu di sana?
Semoga sehat selalu, tak kurang suatu apapun
Kuberdoa selalu untuk kebaikan keluarga kita

Ayah,,,,
Waktu telah berlalu
sudah 33 tahun lebih engkau menjadi kepala rumah tangga kami
tapi hingga umur 55an aku belum melihat ada uban deh...
Apa rahasianya yah? gak make minyak rambut ya? hahaha... *i see..

Ayah,,,,
tak terasa waktu begitu cepat berlalu
dahulu kau ajarkan kami bermain catur
dahulu kau ajarkan kami memancing
dahulu kau ajarkan kami bermain pingpong *sampai-sampai beli mejanya
dahulu kau ajarkan kami badminton *sampai-sampai kau buatkan lapangan meski beralas tanah

Ayah,,,,
waktu terus berjalan tak kenal lelah
meski semakin hari kita terasa lelah
semoga semakin hari kita menjadi lebih baik dari sebelumnya
belaja belajar dan belajar dari kehidupan ini untuk menjadi lebih baik

Ayah,,,,
Masih ingat rasanya sore itu aku tidak berangkat sekolah sore *sekolah arab ya :)
dengan santainya aku bermain-main tanpa rasa bersalah
sore itu pula aku dipanggil dan ditanya mengapa tidak berangkat
meski tanpa kekerasan, tapi aku sungguh takut sekali
kau tak pernah marah kepada kami
komunikasi selalu menjadi alat yang engkau pergunakan

Ayah,,,,
Bagaimana rasanya mendidik anak-anakmu selama ini Yah?
apakah kau cukup puas dengan kami saat ini?
ataukah ada yang masih kurang dari kami?
berikanlah wejanganmu Yah,,,

Ayah,,,,
Aku juga masih ingat benar siang itu ketika abang bersiap wawancara kerja di jakarta
ketika ibu mengabarkan engkau berada di RS karena kecelakaan
dan kau hanya bilang cuman lecet-lecet sedikit
hampir saja aku tidak berangkat ke RS sore itu karena jauh
tapi rasanya ada yang lain dengan hari ini
maka aku bersama kakak dengan segala rasa yang berkecamuk di dalam bus
ingin segera sampai di RS dan melihat kondisimu

Ayah,,,,
Aku tak dapat bicara banyak sore itu
sungguh shock rasanya melihat apa yang sebenarnya terjadi
dengan kondisi seperti itu tapi kau masih menganggap itu hanya lecet biasa???
bahkan ibu akhirnya datang ke RS tanpa persiapan apa-apa *gak bawa duit ya bu :)
dan Abang harus tetap pergi meski dengan berat hati Yah...

Ayah,,,,
masih teringat jelas malam itu
aku duduk di sampingmu di kursi panjang ambulance itu
mendengar semua erangan kesakitan dari bibirmu
perjalanan dengan ambulance yang cukup jauh
lebih dari 5 jam kau menahan rasa sakit itu

Ayah,,,,
Kadang aku bingung denganmu
bagaimana engkau bisa tetap tersenyum dan bercanda
meski dengan kondisi kepayahan
meski dengan keadaan yang kekurangan
i proud of you yah...

Ayah,,,,
mungkin kami adalah anak-anak yang beruntung
memiliki sosok sepertimu
yang selalu mengajarkan semangat hidup
life is beautiful…

Ayah,,,,
bagimu hujan bukanlah suatu halangan
dan sekarang bagiku hujan adalah teman
tak ada yang perlu ditakuti dengan hujan
hujan tidaklah menjadi penghambat aktifitas kita kan Yah?
bahkan mungkin tiap hari kau pulang dengan jas hujan masih melekat di badan

Ayah,,,,
mungkin tak akan cukup waktuku untuk menuliskan semuanya
tentang perjalanan hidup kita
tentang kenangan-kenangan yang selalu membekas
tentang indahnya hidup ini dalam keluarga kita

Ayah,,,,
sang waktu tak pernah menengok kita
Saat ini, 60 tahun sudah kau jalani kehidupan ini
perjalanan hidup yang sungguh tak mudah bagimu
Tapi sungguh kau menikmati setiap detiknya hingga saat ini *Alhamdulillah ya…

Ayah,,,,
waktu kita terlampau sedikit
jatah kita terus saja berkurang setiap detiknya
kami akan senantiasa berdoa untukmu dan untuk ibu
Semoga kami dapat menjadi anak yang sholeh
agar menjadi amalan yang tak putus bagimu dan ibu

Salam sayang dari Berlin
Anakmu paling Nakal.. hehehe
00.01 27.04.2010




5 comments:

Ghofur said...

ya, terlalu banyak kenangan yg gak mungkin terulang lagi.... hiks...
sekedar nambahin aja ttg kecelakaan itu; justru waktu itu ibu gak mau ikut, hanya aku yg dsuruh "mampir" nganterin pakaian karena ayah ngasih kabarnya seakan2 tdk terlalu parah, tapi aku gak mau, pokoknya ibu harus ikut dan akhirnya kekawatiran itu benar2 terjadi, pertama kali melihat ayahku aja aku udah sangat kaget n kasihan, sendirian di ruang sempit dg kaki udah "diapit" kayu... ayah hanya bebrisik, "kakiku kayaknya patah, jangan bilang2 ibu"... (Ayah, ya Ibu pasti akan tahu lah pikirku)...
sebenarnya emang berat ninggalin ayah dg kondisi seperti itu, tp justru dia sendiri yg memintaku utk tetap pergi...
mungkin itu hanya sekelumit kilas balik...
Met Ulang Tahun ya Ayahku tersayang, semoga ayah selau dalam lindunganNya, amien......

Ayah said...

Terima kasih... YA ALLAH, BERIKANLAH PADA ANAK CUCU HAMBA SUKSES DAN BAHAGIA DI DUNIA DAN AKHIRAT... PERTEMUKANLAH HAMBA DAN ISTRI BESERTA ANAK2 DAN CUCU2 DI SURGAMU......... amien

Admin said...

Amiiiin....
Amiiiin....
Amiiiin.... ya rabbal 'alamiin...

kakak said...

..tentang kecelakaan itu,,byk hikmah yg telah qt dapatkan...t-utama buat k2...gr2 ayah g bs pergi2,,stay at home sambil baca2 buku..akhirnya beliau m-dptkn 1 pljaran...yaitu utk segera menikahkan k2...he3 ;-)

Admin said...

oiya??
baru ngeh ada satu hikmah lagi yang baru terungkapkan...
tapi emang terlihat kok ya sejak d rumah intensif banget memperhatikan hal itu..
lha emang nek orak ngunu nikahmu sakjane seh suwe po kak?? hahaha...
SYukurlah ya...