Thursday, March 8, 2007

Halo Pemalas....!!!


Dikala mendapatkan pekerjaan menjadi suatu hal yang sulit, kemampuan bertahan dalam pekerjaan menjadi keniscayaan. Anda tidak perlu berpindah tempat kerja jika anda mengalami kejenuhan atau mungkin saat anda berpikir karir anda sudah tamat. Ada banyak opportunity cost yang perlu dipertimbangkan.

Yang pasti saat anda keluar dari pekerjaan anda saat ini, anda akan memulai sebuah perjuangan baru. Hal tersebut membawa konsekuensi hilangnya waktu yang telah anda rintis dengan penuh kerja keras. Anda perlu berpikir lebih dalam akan perjuangan ekstra yang harus anda keluarkan untuk mengganti waktu yang telah anda korbankan.

Tapi mungkin anda akan bertanya untuk apa anda bertahan di perusahaan yang tidak memberikan kompensasi sepadan dengan kerja keras anda. Corinne Maier akan membuka rahasianya pada anda.

Dalam buku “Kerja Santai Hasil Oke” ini, Maier menganjurkan untuk bekerja seminimal mungkin untuk perusahaan anda. Menurutnya, jika anda tidak mendapatkan apa-apa dengan bekerja maka anda tidak akan rugi banyak dengan bermalas-malasan. Anda dapat merevolusi perusahaan anda hanya dengan berproduktivitas nol tanpa membahayakan kedudukan anda sendiri. Revolusi anarkis, dengan eksodus misalnya, tidak akan merubah sistem dalam perusahaan anda. Kuncinya lakukan seni untuk tidak melakukan apapun.

Semua karyawan didunia bisa mempraktekan seni tersebut. Menurutnya karyawan tidak memberikan apa pun kepada perusahaan selain waktu dan absensi kehadiran mereka. Mereka agak berbohong jika mereka berkata kebanjiran pekerjaan. Itu adalah cara mereka berkata bahwa mereka telah mengorbankan sesuatu. Maier mencontohkan, di Jerman karyawan yang pulang terlambat dianggap tidak efisien. Di Prancis dan banyak negara lain, pulang kantor jam 8 atau 9 malam ketika banyak pekerjaan akan dipandang baik. Itu menandakan anda mencintai pekerjaan anda. Tetapi realitas yang terjadi berbeda. Dalam beberapa perusahaan besar anda akan melihat orang pulang telat agar dapat memfotokopi gratis, menelpon secara pribadi, surfing internet ataupun membaca Koran.

Maier juga menganjurkan untuk mengeluarakan kemampuan seminimal mungkin untuk mendapatkan pekerjaan atau menaikan jabatan. Maier berargumen promosi pekerjaan lebih sering ditentukan oleh faktor relasional dan sentimen pribadi daripada kemampuan berproduktivitas. Anda hanya perlu memupuk “kemampuan untuk dipekerjakan (employability)”. Anda wajib menjadi wiraniaga bagi diri anda sendiri, untuk “menjual diri” seolah-olah kepribadian anda adalah produk yang memiliki nilai pasar. Jadi tidak perlu kerja lebih keras tapi cukup dengan membangun citra anda.

Buku yang dalam versi aslinya berjudul Bonjour paresses (Halo pemalas) ini merupakan sarkastis yang menghibur. Anda akan menemukan formula segar yang berbeda dari buku-buku motivasional yang pernah ada. Hampir dari keseluruhan buku ini menegasikan jargon-jargon yang menyuruh anda bekerja lebih keras dalam pencapaian karier. Ini adalah seruan bagi para karyawan diseluruh dunia untuk bangkit. Singkirkan komputer anda dan abaikan misi perusahaan. Sebagaimana dituliskan diawal bab pertama, buku provokatif ini ingin “mendemoralisasi” pola pikir manajer level menengah untuk mengeksploitasi balik perusahaannya.


Ditulis oleh Corinne Maier yang bekerja paruh waktu sebagai ekonom di perusahaan Electricite de France. Buku ini ditulis berdasarkan pengamatannya pada berbagai level karyawan di Prancis. Tulisannya membalikan semua teori produktivitas. Secara skeptis dia mempertanyakan etika moral dan membuka semua borok bisnis bergaya kapitalis. Buku ini bisa membantu anda mentertawakan diri anda sendiri.

No comments: