Thursday, March 8, 2007

Sport'ifitas' KehiduPan


Tadi pagi telah muncul tim-tim yang bakal bertanding pada partai perempat final Liga Champions Eropa. Klub dari Liga Premiere Inggris mendominasi dengan 3 team (2 meraH & 1 biru), kemudian Liga Italy ada 2 klub dan selanjutnya Spanyol, Jerman dan Belanda hanya diwakili oleh satu klub besar.

Perebutan gelar juara Liga Champions menjadi adu gengsi diantara klub-klub besar di Eropa untuk membuktikan bahwa team di klubnyalah yang terbaik dalam ranah Eropa. Dengan ditonton oleh jutaan mata dari seluruh penjuru dunia, keuletan dan skill yang dimiliki setiap pemain dikeluarkan dengan sebaik mungkin untuk menyajikan hiburan yang menarik dan juga untuk mendongkrak harga dari tiap-tiap pemain itu sendiri.

Dua klub besar yang pada tahun 2005-2006 telah menjajal putaran final Liga Champions (Arsenal "The Guners" dan Barcelona) harus tersingkir lebih dahulu. Sungguh menyakitkan kalau harus tersingkir hanya karena kalah agregat tandang, seperti yang dialami oleh Barcelona saat melawan Liverpol.

Dalam permainan pasti akan muncul Pemenang. Kemenangan dan kekalahan menjadi hal yang biasa terjadi, sehingga dibutuhkan mental yang kuat untuk dapat menghadapinya, karena tidak semua team memiliki mental seperti itu, seperti perkelahian antar pemain Valencia vs Inter Milan.

Bahkan klub paling kaya pun dan bertabur bintang "Los Galacticos" Real Madrid tidak berdaya untuk dapat meraih gelarnya di Liga Champions, bahkan di Liga Domestikpun mereka bagaikan pecundang. Dalam pepatah dikatakan bahwa "ALHAQQU BILA NIDHOMIN GHULIBATIN BA'THILU BI NIDHOMIN". Jadi, mau seberapun besar dan tenarnya klub, tapi tanpa managemen yang bagus pasti akan ditumbangkan dengan klub-klub kecil yang dibina dengan managemen yang handal.

Sportifitas tidak hanya berlaku dalam dunia sport belaka. Dalam kehidupan pun kita harus menyadari bahwasanya persiapan untuk bertempur dan menghadapi kekalahan harus dipersiapkan dengan matang sebelum kita melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah. Seorang yang hebat adalah seseorang yang bisa bangkit dari kegagalan, bukan orang yang terus merenungi kegagalannya itu.

No comments: