Thursday, April 29, 2010

Herr Frans


Namanya Pak Frans Moningka, mungkin sekarang dia berumur sekitar 58 tahunan, ya gak begitu jauh dengan umur Ayahku, bahkan putri-putrinya sudah seumuran diriku semua. Dia adalah temen seperjalan ke kantor selama satu tahun terakhir dan akan terus menjadi teman seperjalan hingga tugasku di sini selesai. Dia duduk dibelakang kemudi, sedangkan aku duduk di sampingnya.

Begitulah Pak Frans, tugasnya sebagai driver Dubes sudah dijalani mungkin dua puluhan tahun, hampir 5 Dubes sudah dia bawa, jadi kemapuannya tidak diragukan lagi, baik dari segi cara mengendarai mobil atapun keamanan menjaga Dubesnya itu sendiri.

Dengan berbagai macam karakteristik seorang Dubes, maka bisa dibilang dia seorang yang mampu menangani berbagai bentuk persoalan yang biasanya selalu diperbincangkan di dalam mobil oleh seorang Dubes sebagai teman untuk ngobrol dalam perjalanan.

Banyak hal yang dapat kuambil selama ini dari dia. Sebagai seorang yang baru bisa nyetir tentunya aku selalu memperhatikan dia sewaktu mengendarai S500 maupun S350nya. Gaya dia menyetir terkadang terlihat sangat asik, dan aku cukup menikmatinya, meski terkadang dia terlihat agak cukup serius.

Dan yang paling aku kagumi adalah cara dia memperlakukan sebuah mobil. Kebersihan mobil baik luar maupun dalam adalah hal yang sangat penting bagi kenyamanan penumpangnya. Tidak banyak orang yang bisa telaten seperti dia yang mana tiap hari mobil yang kunaiki selalu terlihat kinclong. Bahkan ketika kucoba sendiri untuk membersihkan s500, eee.. malah belepotan di sana sini..hehehe..

Semoga saja akan banyak ilmu-ilmu lagi yang kudapatkan darinya. Dialah temen cerita setiap harinya, temen berbagi dalam suka dan duka. Apalagi kalau lagi nunggu Dubesnya ada acara, wah..sudah deh sambil liat tv di mobil cerita ngalor ngidul. Meski terpaut umur yang sangat jauh namun semoga itu semua tidak mengurangi profesionalisme kami dalam berpartner.. :)


08.17 29.04.2010
-menunggu kebebasan-

Monday, April 26, 2010

Dear Ayahku Tersayang....

Ayah,,,,
Apa kabarmu di sana?
Semoga sehat selalu, tak kurang suatu apapun
Kuberdoa selalu untuk kebaikan keluarga kita

Ayah,,,,
Waktu telah berlalu
sudah 33 tahun lebih engkau menjadi kepala rumah tangga kami
tapi hingga umur 55an aku belum melihat ada uban deh...
Apa rahasianya yah? gak make minyak rambut ya? hahaha... *i see..

Ayah,,,,
tak terasa waktu begitu cepat berlalu
dahulu kau ajarkan kami bermain catur
dahulu kau ajarkan kami memancing
dahulu kau ajarkan kami bermain pingpong *sampai-sampai beli mejanya
dahulu kau ajarkan kami badminton *sampai-sampai kau buatkan lapangan meski beralas tanah

Ayah,,,,
waktu terus berjalan tak kenal lelah
meski semakin hari kita terasa lelah
semoga semakin hari kita menjadi lebih baik dari sebelumnya
belaja belajar dan belajar dari kehidupan ini untuk menjadi lebih baik

Ayah,,,,
Masih ingat rasanya sore itu aku tidak berangkat sekolah sore *sekolah arab ya :)
dengan santainya aku bermain-main tanpa rasa bersalah
sore itu pula aku dipanggil dan ditanya mengapa tidak berangkat
meski tanpa kekerasan, tapi aku sungguh takut sekali
kau tak pernah marah kepada kami
komunikasi selalu menjadi alat yang engkau pergunakan

Ayah,,,,
Bagaimana rasanya mendidik anak-anakmu selama ini Yah?
apakah kau cukup puas dengan kami saat ini?
ataukah ada yang masih kurang dari kami?
berikanlah wejanganmu Yah,,,

Ayah,,,,
Aku juga masih ingat benar siang itu ketika abang bersiap wawancara kerja di jakarta
ketika ibu mengabarkan engkau berada di RS karena kecelakaan
dan kau hanya bilang cuman lecet-lecet sedikit
hampir saja aku tidak berangkat ke RS sore itu karena jauh
tapi rasanya ada yang lain dengan hari ini
maka aku bersama kakak dengan segala rasa yang berkecamuk di dalam bus
ingin segera sampai di RS dan melihat kondisimu

Ayah,,,,
Aku tak dapat bicara banyak sore itu
sungguh shock rasanya melihat apa yang sebenarnya terjadi
dengan kondisi seperti itu tapi kau masih menganggap itu hanya lecet biasa???
bahkan ibu akhirnya datang ke RS tanpa persiapan apa-apa *gak bawa duit ya bu :)
dan Abang harus tetap pergi meski dengan berat hati Yah...

Ayah,,,,
masih teringat jelas malam itu
aku duduk di sampingmu di kursi panjang ambulance itu
mendengar semua erangan kesakitan dari bibirmu
perjalanan dengan ambulance yang cukup jauh
lebih dari 5 jam kau menahan rasa sakit itu

Ayah,,,,
Kadang aku bingung denganmu
bagaimana engkau bisa tetap tersenyum dan bercanda
meski dengan kondisi kepayahan
meski dengan keadaan yang kekurangan
i proud of you yah...

Ayah,,,,
mungkin kami adalah anak-anak yang beruntung
memiliki sosok sepertimu
yang selalu mengajarkan semangat hidup
life is beautiful…

Ayah,,,,
bagimu hujan bukanlah suatu halangan
dan sekarang bagiku hujan adalah teman
tak ada yang perlu ditakuti dengan hujan
hujan tidaklah menjadi penghambat aktifitas kita kan Yah?
bahkan mungkin tiap hari kau pulang dengan jas hujan masih melekat di badan

Ayah,,,,
mungkin tak akan cukup waktuku untuk menuliskan semuanya
tentang perjalanan hidup kita
tentang kenangan-kenangan yang selalu membekas
tentang indahnya hidup ini dalam keluarga kita

Ayah,,,,
sang waktu tak pernah menengok kita
Saat ini, 60 tahun sudah kau jalani kehidupan ini
perjalanan hidup yang sungguh tak mudah bagimu
Tapi sungguh kau menikmati setiap detiknya hingga saat ini *Alhamdulillah ya…

Ayah,,,,
waktu kita terlampau sedikit
jatah kita terus saja berkurang setiap detiknya
kami akan senantiasa berdoa untukmu dan untuk ibu
Semoga kami dapat menjadi anak yang sholeh
agar menjadi amalan yang tak putus bagimu dan ibu

Salam sayang dari Berlin
Anakmu paling Nakal.. hehehe
00.01 27.04.2010




The Guardian

Disadari atau tidak, bunyi sms dari hpku terkadang membuat sedikit deg-degan. Nomer HP Jermanku hanya aktif untuk satu orang saja, selebihnya tidak begitu aku pikirkan. Mungkin sangat berbeda dgn kondisi sewaktu di Jakarta, dimana sms dijadikan alat komunikasi untuk bertegur sapa dan membuat janji dengan teman, tapi sepertinya sekarang suara sms bagiku terasa sebagai sebuah order atau bahkan sebagai suatu kekurang puasan akan sesuatu. Bahkan hp simpatiku saat ini seperti hp pajangan aja yang tentu sudah tidak ada yang berkirim sms kecuali dari keluarga dan kawan dekat, selebihnya dilakukan lewat facebook dan chattingan.

Malam ini, meskipun si Bos lagi jauh di luar kota sana, tiba-tiba terdengar suara sms dr hp, dan pasti yang pertama aku lihat adalah pengirimnya, dan selalu berfikiran bahwa itu dari Beliau. Terkadang ada sedikit kekhawatiran seandainya Beliau sms dari luar kota, ada kekhawatiran akan adanya sesuatu yang kurang atau bahkan tidak terbawa. Namun sms kali ini sepertinya suatu order bagiku untuk membuatkan permission letter untuk putranya agar dapat ikut serta dalam program tour to the museum yang diadakan sekolahnya.

Kadang aku merasa geli sendiri dengan keadaanku saat ini. Dengan umur yang masih belum banyak makan asam garam, dengan status yang masih bujang, namun harus berhubungan dengan berbagai hal yang sudah sangat berhubungan dengan tanggung jawab keluarga. Namun demikian, patut kiranya aku bersyukur karena dengan ini semua pengalamanku dan ilmuku agak sedikit terbuka untuk melek terhadap hal-hal yang menjadi tanggung jawab kepala keluarga.

Meski dengan kemampuan bahasa inggris yang tidak begitu bagus, dengan semangat 45, akhirnya aku bisa menelurkan sebuah Parent Permission Letter meski pada awalnya tidak begitu sempurna, namun dengan kecanggihan teknologi akhirnya ku cari beberapa contoh surat ijin orang tua untuk anak dalam bahasa inggris di mbak google. Dan sekarang sudah bisa tidur dengan tenang deh... thank you Bos..


d'great becomes a guardian :)
00.32 26.04.2010

Friday, April 23, 2010

Menuai hasil


Ada peribahasa arab atau lebih dikenal dengan sebutan 'makhfudhot' yang bunyinya sebagai berikut:
" man yazra' yahsud"
mungkin ungkapan tersebut terasa sangat simple sekali ya, kalau diukur dengan penggaris mungkin hanya sekitar 3 cm lah. namun dari kata-kata yang simple ini kalu kita bisa mencermati dan memaknainya secara mendalam akan ditemukan banyak sekali hal-hal yang sangat penting untuk diterapkan dalam berbagai segi kehidupan kita.

Tentunya kita pernah melihat seorang petani di sawah melakukan pekerjaannya menanam padi. Para petani melakukan proses penanaman yang tidak dalam sekejap lalu langsung berubah menjadi butiran-butiran padi yang siap digiling menjadi beras. Kita juga pernah melihat bagaimana seorang yang menanam buah-buahan pun tidak akan memetik buah-buahan tersebut dalam sekejap.

Sebagaimana halnya dengan permisalan di atas, kehidupan pun tak jauh beda memerlukan proses yang cukup panjang. banyak hal yang harus kita lalui dalam menjalani proses kehidupan di dunia yang fana ini. Semua yang terjadi di dalam kehidupan kita tentunya tak akan jauh dari apa-apa yang telah kita tanamkan sebelumnya.

Kita akan memetik apa yang telah kita tanam. Seperti halnya petani yang menanam padi akan memetik hasilnya berupa beras dan begitu jua dengan penanam buah-buahan akan memetik buahnya dikemudian hari.

"Man yazra' yahsud" memberikan arti bagi kita bahwa "Barang siapa menanam pasti dia akan memetiknya". Kalau kita mencoba instropeksi diri, apa yang telah kita tanamkan selama ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan Tuhan kepada kita? kebaikankah atau malah keburukan? Seseorang yang menanamkan kebaikan dalam perilakunya sehari-hari sudah barang tentu dia akan memetik hasilnya berupa kebaikan pula. dan begitu juga sebaliknya, barang siapa menorehkan keburukan, tentunya keburukanpulalah yang bakal dia petik.


Regard from Berlin
00.53 11122009

Manisnya Melebihi Madu


Kangen rasanya mbaca-baca kata-kata mutiara waktu dulu sekolah tsanawiyah,banyak hal yang bisa diambil ternyata dari kata-kata mutiara tersebut. Salah satu yang kuingat "Assobru kassibri murrun fi madzaqotihi lakin awaqibahu akhla minal atsali" ( Kesabaran itu seperti buah sibr, pahit rasanya, namun akibatnya lebih manis dari pada madu).

Dalam membina hubungan horisontal, tentunya banyak hal yang akan terjadi, sehingga terkadang kesabaran kita akan diuji, baik ujian yang kecil maupun besar. Bahkan menurut saya kunci membina hubungan dengan orang lain adalah kesabaran. Ketika ilmu menata kesabaran telah kita kuasai, maka tentunya untuk bergaul dan berhubungan dengan siapapun juga kita akan enjoy.

Sungguh dibalik kesabaran pasti ada hikmah yang tersembunyi. Semisal ada teman saya yang hendak pergi dari Berlin menuju New York. Dengan keyakinan bahwa pelayanan penerbangan di Eropa pasti sangat memuaskan, tentunya dia tidak akan khawatir akan tempat duduk yang sudah dipesannya. Namun begitu melakukan boarding, ternyata nomer tempat duduk yang tertera di tiketnya tidak ada dalam susunan kursi yang ada. Denuh penuh kesabaran akhirnya dia bertanya kepada pramugari bahwa nomer tempat duduk di tiketnya tidak ada di pesawat ini. Tanpa berpikir panjang lagi, akhirnya pramugari tersebut mempersilahkan teman saya tersebut, apabila tidak keberatan, untuk pindah ke kelas bisnis yang masih banyak kursi kosong.

Bayangkan, dari kelas ekonomi dengan tanpa tambahan biaya apapun dipindah ke kelas Bisnis yang harga tiketnya bisa dua kali lipat. Siapa yang tidak mau ditawari untuk duduk di kelas bisnis dengan kenyamanan dan pelayanan yang prima. Perjalanan Berlin-New York yang memakan waktu 8 jam, serasa nikmat sekali, bisa dengan mudah meluruskan kaki dan merebahkan kursi dan tambahan berbagai makanan kecil yang dapat diminta setiap saat.

Akhla minal atsali, mungkin itulah yang dia rasakan saat duduk di kelas bisnis. Andaikata dengan tidak adanya kursi kosong untuk dia dan kemudiandia memprotes keras kepada pramugari, boleh jadi dia akan diberikan tiket untuk penerbangan setelahnya dengan kelas ekonomi juga. Ternyata keberuntungan sedang berpihak pada temen saya tersebut.

Ada juga kata mutiara lain "Man sobaro dhofiro" (barangsiapa bersabar, maka beruntunglah dia), kata mutiara yang satu ini sering banget dulu diplesetkan sama rekan-rekan sejawat di kelas dengan "Man Sobaro Modaro" (barangsiapa bersabar, Modarlah dia (mati)). Ya mungkin itu hanya plesetan untuk memudahkan bagi kita dalam menghafalkan pelajaran Mahfudhot tersebut yang cukup banyak. Semoga dapat menjadi pelajaran yang berarti bagi saya dan rekan-rekan sekalian.

Salam dari berlin,
kamal

16.56 05.02.2010

Monday, April 19, 2010

Nambah Koleksi

Alamdulillahirabilaalamin.... hari ini akhirnya bisa menambah satu koleksi jas lagi. Setelah hampir setahun lebih cuman punya 3 jas dipakai bergantian, jebol-jebol deh,,,hehehe... Habisnya dari dulu mau nambah-nambah selalu kebentur isu kepulangan yang dipercepat, jadinya selalu berpikir ulang untuk mengeluarkan uang yang bisa untuk ditabung.

Lha kan bisa dibayangin kalau nambah jas lagi trus ternyata pulang cepet, mau dibuat apa jasnya di Indonesia coba? kayaknya kalau kerja di Indonesia gak perlu make jas jg udah bisa deh ya, kecuali kalau udah jadi pejabat atau bisnisman atau lawyer..

Ya, mumpung kerja di perwakilan, mumpung bisa make jas tiap hari, mumpung make jas gak kepanasan kaya di Jakarta dan tentunya mumpung dikasih lebih rejaki ya dinikmati aja dulu. Semua kan ada waktunya masing-masing.

Tapi nie kalo dah masuk summer pun bakalan digantung lagi kayaknya jasnya, trus berganti seragam batik yang cukup simple untuk dipakai tanpa harus ribet-ribet dipagi hari untuk memasang dasi dan membawa mantel serta tetek bengek yang sungguh ribet seperti waktu winter. Nikmatnya musim summer sudah mulai terasa, hangatnya udara harus dinikmati dengan sebaik-baiknya. Tapi semoga Pak Dubes gak lupa waktu, jangan sampai pulang kantornya larut karena dikiranya masih terang terus mpe jam 8 malem.... hehehe...


Kamal dalam kantuknya,
23.50 19.04.2010

Sunday, April 18, 2010

Menggabungkan Mimpi, Usaha dan Doa

Bermimpi dan bermimpilah, tidak ada yang akan melarangmu untuk bermimpi. Bagiku pribadi mimpi ataupun harapan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan ini. Dengannya aku merasa lebih bersemangat dalam berusaha dan berdoa. Namun ada aturan dasar menurutku yang harus dipegang dalam bermimpi, yaitu janganlah takut jika mimpi itu tidak terkabulkan, karena mungkin memang hal itu belum menjadi yang terbaik untuk kita.

Meski ada saja mimpi yang dikabulkan namun ada juga tentunya yang tidak dikabulkan, bahkan ada yang tidak diimpikan malah terwujud dengan sendirinya. Apapun yang terjadi semua itu harus disyukuri dengan keikhlasan. Kegagalan yang pernah kualami malah menjadi pembelajaran yang berarti bagiku untuk dapat lebih maju dan terus berusaha menjadi yang terbaik.

Dengan berlatar belakang dari keluarga yang sederhana dan biasa-biasa saja, menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagiku untuk bermimpi tentang banyak hal. Hal yang paling sederhana dan masuk akal yang selalu kuimpikan adalah menjadi lebih baik dari keadaan keluarga yang sekarang. Memiliki pekerjaan yang layak, mempunyai istri yang baik dan sholekhah, memiliki keturunan yang berbakti kepada orang tua, serta memiliki rumah sendiri meski hanya sebagai tempat untuk berteduh.

Ketika waktu wisuda sarjanaku menghampiri, suasana batin sangat berkecamuk, sepertinya ada suatu beban berat yang harus kuhadapi. Namun dengan semangat mimpi yang sudah kubentuk, maka kujanlankan rencana-rencana yang telah kususun sedemikian rupa dan berharap apa yang kurencanakan diridhoi olehNya. Dan Alhamdulillah hanya beberapa saat waktu yang kuhabiskan untuk beristirahat setelah lepas dari bangku kuliah.

Betapa gembiranya ayah ibuku ketika aku menelpon dari kos yang cukup reyot di Jakarta untuk mengabarkan bahwa aku telah diterima kerja di suatu Law Firm paling tersohor di Indonesia. Ya, meski secara batin aku dan keluargaku tidak begitu menaruh simpati terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan hukum, namun kuyakinkan dalam diri bahwa ini hanyalah sebuah batu loncatan untuk mencari pengalaman.

Seiring waktu terus bergulir, banyak hal yang telah terjadi dalam hari-hariku selama bekerja di Jakarta selama kurang lebih 2 tahun. Waktu yang belum cukup lama untuk menjadikan itu sebagain sebuah pengalaman yang akan dijadikan pegangan untuk berperang. Ntahlah, ada karunia apa dari Allah untukku dan mungkin keluargaku karena begitu mudahnya aku dan abangku yang merantau ke Jakarta mendapatkan tempat untuk menopang hidup. Apakah karena doa ayah ibuku yang selalu menyertai kami? Bahkan kejadian yang terakhir ini hingga aku bisa berangkat ke Berlin seperti sebuah mimpi yang datang di siang bolong. Sungguh diluar kendali akal manusia. Ketika tiba-tiba sedang mengganti ban motor yang sobek di Weleri bersama abangku, karena hendak melayat salah satu adek kandung ayah di Kudus, ada telepon masuk dari seseorang yang hampir tidak pernah menelepon, dan tanpa banyak bicara menawarkan pekerjaan di Berlin.

Begitulah mimpi, usaha dan kekuatan doa jika digabungkan akan menjadi sesuatu yang dahsyat. Meski mimpiku cukup sederhana, namun aku tidak pernah menyesalinya kenapa hanya bermimpi sebatas itu, karena aku tahu kemampuanku dan Allah lebih tahu yang terbaik untukku. Semoga Allah membalas kebaikan kepada orang-orang yang telah memberikan bantuan kepadaku hingga aku dapat menulis sebuah blog di depan laptop mungilku ini. Amin.

Berlin,
after driving and hunting sunset 'tired'
22.22 18.04.2010

Friday, April 16, 2010

Tolong Menolong Dalam Kebaikan

Alhamdulillah, selesai juga tugas kenegaraanku hari ini. Semua yang telah dijadwalkan untuk hari ini di cancel semua, tapi bukannya karena pembatalan tersebut akan jadi lebih ringan kegiatannya, namun keadaan diluar kendali Tuhan ternyata lebih berat untuk ditangani. Unpredictable moment, semua langsung bergerak tanpa adanya komando karena memang begitulah seharusnya manusia hidup secara berdampingan dalam lingkungannya, ditambah lagi dalam keadaan di negeri orang yang jauh dari sanak saudara dan hanya mengandalkan uluran dan keihklasan dari rekan-rekan sejawat untuk dapat membantu.

Ini menjadi kali pertama bagiku menghadapi situasi kedukaan di negeri orang, Jerman. Dan kebetulan lagi yang meninggal adalah rekan kantor, seorang diplomat yang memang sudah lama mengidap penyakit yang cukup serius ini.

Sulit kadang untuk membayangkan bagaimana budaya di Indonesia harus dibawa ke Jerman dalam hal menengok orang sakit di Rumah Sakit di sini. Di Indonesia dengan budaya kekeluargaannya dan memang menjadi kewajiban umat islam untuk menengok saudaranya yang sedang sakit, agar dapat menghibur kedukaan yang sedang menimpa saudara menjadi hal yang lumrah, sehingga nampak dimata kita kadang Rumah Sakit yang seharusnya bersih dan higienis akan menjadi kotor dan kumuh karena saking banyaknya penjenguk yang dengan santainya mengelar tikar ntar di koridor ataupun di taman-taman Rumah Sakit tersebut.

Berbeda halnya dengan di sini, Berlin dan mungkin juga kota-kota eropa lainnya. Menurut orang sini, sakit berarti harus beristirahat. Dengan pemahaman seperti itu praktis orang yang sakit akan menjalani hari-harinya dalam kesendirian di dalam ruang kamarnya tanpa ada seorangpun dari kerabatnya yang ada di dekatnya, kecuali pada jam jenguk yang telah ditentukan. Selebihnya seandainya pasien membutuhkan pertolongan maka dia harus memanggil perawat untuk dimintai tolong. Maka dari itu, meski biaya rumah sakit dan berobat di Berlin gratis, karena perbulan harus membayar asuransi, namun aku dan siapapun dari rekan-rekanku tentunya tidak akan mau untuk sakit.

Meski dengan kondisi budaya yang sangat berbeda ini, ternyata aturan Rumah Sakit Westend tidak berlaku untuk kasus Mbak Oi yang sempet divonis dokternya sudah tidak dapat disembuhkan dan hanya menunggu waktu saja. Boleh jadi kejadian jenguk-menjenguk waktu itu memecahkan rekor di Berlin, karena orang-orang KBRI selalu standby jika ada kabar-kabar yang tidak enak tentang kondisi Mbak Oi. Bahkan tidak hanya orang KBRI saja yang datang menjenguk, bahkan warga masyarakatpun tak kalah keinginannya untuk dapat bersilaturahmi. Nah, dapat dibayangkan bagaimana suasana koridor Rumah Sakit tersebut dengan banyaknya penjenguk dari Indonesia yang tentunya tidak hanya berdiam saja, namun celotehannya menggema ke penjuru koridor tersebut.

Akan tetapi kondisi di atas menang sudah dikomunikasikan dengan pihak Rumah Sakit Westend dikarenakan kondisi pasien yang memang sudah tidak dapapt disembuhkan lagi, kecuali adanya keajaiban dari Tuhan. Bapak Duta Besar selaku Kepala Perwakilan telah meminta ijin kepada management Rumah Sakit seandainya memang akan banyak penjenguk dari rekan pasien, mohon dapat diberikan keringanan peraturan, dan seandainya memang para pasien lain ataupun management Rumah Sakit merasa terganggu dengan kondisi yang ada mohon dapat memberitahu kepada pihak KBRI agar kejadian tersebut tidak terulang. Sedemikian besar tanggung jawab dari beliau dalam menjaga anak buahnya.

Dan sekarang tentunya ketentraman sudah kembali muncul di Rumah Sakit itu seiring dengan telah dipanggilnya Mbak Oi oleh Allah pagi ini jam 09.30. Suasana kekeluargaan yang begitu kuat ditunjukkan sedari pagi hingga malam ini yang berakhir di Masjid AL Falah, (www.iwkz.de) yang menjadi tempat bersilaturahmi warga muslim Indonesia di Berlin, dengan melakukan doa bersama. Semoga apa-apa yang telah dilakukan oleh saudara-saudara hari ini dalam membantu meringankan beban keluarga Mbak Oi dalam pengurusan jenazahnya mendapatkan keridhoaan di sisi Allah dan semoga Allah akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa-apa yang telah mereka usahakan hari ini.

"Innallah fi aunil 'abdi ma daamanl 'abdu fi auni akhiihi"

kamal -deepest condolence-
Berlin,
23.27 16.04.2010

Kabar Duka Dari Berlin


Pagi ini rasanya berlangsung seperti hari-hari biasanya
Dan berangkat ke kantorpun juga masih biasa-biasa saja
Namun dalam perjalanan di mobil,
sembari menghafal beberapa kosakata Bahasa Jerman
Pikiranku menerawang jauh

Memikirkan mbak Oi yang masih terbaring sakit
Berfikir bahwa tadi malam seorang rekan bercerita dia membaik
sempet bercanda gurau dengan rekannya setelah sekian lama koma
Tapi kenapa pikiranku malah berfikir sebaliknya pagi ini
Aku selalu saja berfikir sepertinya tidak lama lagi

Pengalaman dari beberapa orang yang sakitnya serius
Kemudian diberi sedikit waktu untuk bertegur sapa dengan saudaranya
Diberi kesempatan untuk berpamitan dengan saudara dan rekan-rekannya
Dan kemudian dia akan bener-bener berpamitan meninggalkan kita

Mbak Oi,,,
Semoga ini menjadi jalan terbaik untukmu dan keluargamu
Semoga engkau diberikan tempat terbaik di sisiNya
Hanya doa dari kami yang dapat menyertaimu lewat Sholat Jenazah ini

[Alloohummaghfir laha Warhamha Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘aha, Wa Akrim Nuzulaha, Wa Wassi’ Madkholaha, Waghsilha Bil Maa’i WatsTsalji Wal Barodi, Wa Naqqihi Minal Khothooyaa Kamaa Naqqaitats Tsaubal Abyadho Minad Danasi, Wa Abdilha Daaron Khoiron Min Daariha, Wa Ahlan Khoiron Min Ahliha, Wa Zaujan Khoiron Min Zaijiha, Wa Adkhilhal Jannata, Wa A’idha Min ‘Adzaabil Qabri]

(Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663))

D'great -condolence-
12.07 16.04.2010

Thursday, April 15, 2010

Sebuah Kepercayaan

Siang ini menjadi hari yang mencengangkan
Tiba-tiba saja aku dicari oleh seseorang untuk menghadap
kemudian dimintanya aku untuk mengingat-ingat suatu peristiwa
Kuungkapkan semua alibiku siang ini

Dag dig dug jantungku
tidak banyak yang bisa kuingat
karena memang semuanya berjalan normal
namun ada hal yang sangat luar biasa

Ntahlah rasanya bibir ini tak sanggup berucap sepatah katakan, ternganga
Yang pasti sampai sekarang aku masih bingung
dan tentu saja shock
Kaget dengan apa yang terjadi

Dibalik kekagetanku ada sesuatu yang mengharukan
Sesuatu yang membanggakan bagiku
Ternyata kepercayaan yang diberikan terhadapku masih terjaga
Kepercayaan yang mungkin tak akan terbeli dengan uang

d'great kos Asep Aink
20.31 15.04.2010

Aneh tapi Nyata

Dalam beberapa hari ini sepertinya ada yang lain dari diriku
Aku sendiri yang mengalami merasa aneh
Ntahlah apa yang sebenarnya terjadi belakangan ini
Namun itu semua sedikit memberikan rasa nyaman bagiku

Semangat untuk terus maju dan maju
Semangat untuk terus melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya
Dan semangat untuk terus menjadi lebih baik dari sebelumnya

Meski letupan ini tidak begitu kencang
Namun rasanya mengguncang seluruh tubuhku
Sepertinya ada sesuatu yang akan diungkapkan
Namun masih berhenti di sini, tepat di sini....


d'great im Berlin,
12.12 15.04.2010



Wednesday, April 14, 2010

HandPhoneku Sahabatku

Jaman kuliah dulu nie critanya masih jadi jaman yang susah banget
Secara hidup dalam keserba pas-pasan
pas butuh pas ada, pas gak butuh pas gak ada hehehe
Untungnya pas gak butuh terus, jadi gak susah mikirnya hahaha

Begitu cepat ya perkembangan teknologi ini
Tahun 2001, awal-awal kuliah sepertinya 'wah' punya hp (hand phone)
Melihat temen-temen berhandphone ria
Bergaya dengan hpnya bergelantungan di lehernya hohoho

Mungkin hanya senyum simpul yang ada di wajahku
kan mendingan tersenyum menahan keinginan memiliki
dari pada harus berkerut memikirkan cara memilikinya hehehe
bisa punya hand phone tapi kan nanti bingung isi ulangnya hahaha

itu dulu yang ada dalam benakku
bahkan sempet sebel juga denger ada yang bilang
'mending ketinggalan dompet dari pada ketinggalan hp'
Uhhhhhh,,, emang kaya apa sie ya rasanya kalau dah punya hp??

Sekarang ini baru deh merasakan seperti apa rasanya memiliki hp
seperti apa harus berteman dengan hp 24 jam standby
Seperti apa rasanya jika ketinggalan hp
dan tentunya lebih baik gak bawa duit ataupun dompet daripada gak bawa hp hahaha

Ya beginilah kerjaanku sekarang
semua koordinasi dan instruksi kebanyakan berlangsung lewat hp
meski bukan Blackberry (bb)
tapi sms-an jalan terusssss... gretongan sie hihihi

Bahkan kalo di sms gak mbales, meski hanya dengan ok, baik, tks
Bakalan dipertanyakan itu, nyampe gak smsnya? kenapa gak bales?
Maklumlah sekarang punya atasan yang hoby sms dan bbm-an hehehe
Masalahnya beliau ini kalau di sms sama siapapun pasti akan membalasnya

Jadi, bagaimanapun kondisinya hp harus standby
harus dalam jarak dengar yang cukup
dan harus cekatan untuk menulis sms
sehingga E61iku yang butut inipun senantiasa menjadi sahabat yang setia


d'great
Berlin
22.00 14.04.2010

Sarapan

pagi-pagi kerasa laper banget...
padahal tuh ya, acara dinner semalem menyisakan banyak banget menu..
tapi malah semalem gak makan karena dah kenyang duluan liat menunya... hehehe...
giliran sekarang mau sarapan malah sudah pada habis...
yang ngiler tuh pas liat iga bakarnya semalem...
uhhh....sayang ya semalem cuman maem iganya satu doang...
tapi gak papa deh, masih ada ikan bakar sama sosis bakar...
ditambah dengan kecap sambal sudah mantap...
uhuyyyy.... yummmy....


d'great kelaperan,
09.20 14.05.2010

Menyenangkan

Hari yang melelahkan...
Sekaligus hari yang memuaskan...
Ternyata kerjaanku bukanlah suatu rutinitas...
Setiap hari selalu menjadi hari yang berbeda...
Sekilas memang terlihat seperti itu saja...
Namun aku mulai menikmatinya...
Terima Kasih ya Allah yang telah memberiku kekuatan...


d'great 'renungan malam'
Berlin
00.05 14.04.2010

Tuesday, April 13, 2010

Terima Kasih


Sudah beberapa detik lamanya aku terpaku di depan laptopku, berharap menuliskan sesuatu yang berguna untuk siapa saja yang membaca blog ini. Namun sepertinya aku tidak memiliki cukup kekuatan untuk bereksplorasi dalam mengekspresikan kemampuanku dalam menuliskan kekuatan pikiranku.

Pada akhirnya hanya cerita kosong inilah yang aku tuliskan untuk saat ini,,hehehe
Aku berpikir mungkin tidak ada salahnya untuk hanya sekedar menulis setelah sekian lama aku vacum dari kegiatan ini.

Hanya sedikit mengabarkan kepada keluargaku (semoga terbaca) bahwa "anakmu (Ayah Ibu) , adekmu (Kakak Abang) , dan juga Ommu (Azra Nabeel Hubaeb) , di Berlin sehat wal afiat dan tidak kurang suatu apapun dariNya, dan selalu berdoa agar keluarga di sana pun dalam keadaan yang tidak kurang dari suatu apapun. Amin.

Satu tahun pertamaku sudah kulewati, mungkin diawal-awal terasa berat bagiku untuk jauh dari kalian, kekluargaan yang begitu dekat ayah ibu tanamkan dalam diri kami sungguh menjadikanku serasa hidup sendirian di perantauan. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Seiring waktu dan perkembangan teknologi yang mana mulai masuk dan dipelajari di rumah Weleri, akhirnya komunikasi antar kita bisa lancar bahkan bisa melakukan video call, serasa putramu ini cuman berada di kota lain yang tak jauh dari Weleri.

Dan Alhamdulillah, beberapa pekan terakhir ini Ayah sudah bisa menggunakan IDnya sendiri untuk chatting denganku dan juga menggunakan FB untuk dapat berkomunikasi secara maya. Putramu akan selalu memberikan foto-foto yang up to date agar dapat dilihat oleh keluarga sekalian untuk sedikit memberi kabar "I'm fine...." hehehe...

Terima kasih untuk segala dukungan yang telah kalian berikan, semoga apa yang aku usahakan dan lakukan di sini dapapt memberikan manfaat untuk keluarga dan juga orang-orang disekitar kita.


Berlin
11.16 13.04.2010

Saturday, April 10, 2010

-lagi Oon-

Mungkin bagi burung memilki satu sayap adalah sesuatu kecacatan. Jika seekor burung hanya memiliki satu sayap tentunya hanya berjalan dengan kedua kakinyalah kemungkinan baginya untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

- gak ada ide-

Tuesday, April 6, 2010

Planning Wirausaha

kadang ide datang begitu saja. Dan kadang hal itu langsung memacu adrenalinku untuk mencari tahu kelanjutan dari ide tersebut. meski tidak semua ide tuntas, namun adrenalin yang sedikit terpacu terkadang membuatku merasa melayang sambil harus tergesa-tergesa untuk mencari info selanjutnya.
Sore ini ntah mengapa otakku langsung diserbu dengan keingintahuan tentang Usaha Ternak Ayam Potong, dan aku pun tnpa pikir panjang langsung mencari tahu segala informasi yang diperlukan, dan utama masalah budjeting dan sistem pemasarannya.
Membaca beberapa artikel sudah sedikit membukakakan pintu pengetahuanku tentang bisnis ini meski hanya dari tampak luarnya saja. Maka dari itu akupun langsung posting foto temenku di FB namanya Suparno Utomo yang kira-kira 3 tahun lalu sempet bekekrja di sebuah perusahaan yang memnajdi fasilitator bagi hasil dengan peternak-peternak ayam potong. Berharap tawaran dia beberapa tahun yang lalu dapat aku pelajari lagi sebagai bahan bagiku untuk merencanakan Usaha Ternak Ayam ini.

Berlin,
06.04.2010
16.22