Monday, February 22, 2010

Berbakti Kepada Orang Tua Kita

Kehidupan selalu berputar. Selalu berubah dari hari ke hari. Tak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan itu sendiri. Sebagian orang berkata dunia itu kejam, namun sebagian yang lain sebaliknya, menikmati kehidupan yang telah dianugerahkan Allah SWT untuknya melakukan segala kebajikan di dunia ini. Kebersyukuran seseorang terhadap anugerah terbesar dari sang Pencipta harus selalu dilakukan mengingat dengan rasa syukur terhadap maka segala permasalahan yang dihadapinya akan selalu dapat diselesaikan dengan penuh kesabaran.

Begitupun dengan kehidupan yang kualami dan sedang kujalani saat ini. Aku sungguh bersyukur dapat menulis sebuah tulisan (ini) di depan sebuah laptop yang dulu hanya angan-angan kosong belaka untuk mempunyainya. Dengan rasa bersyukur, maka kugunakan pemanfaatannya dengan sebaik-baiknya untuk tujuan menambah pengetahuanku dengan berbrowsing ria di dunia maya, menjalin silaturahmi dengan rekan-rekan dan juga untuk bekerja demi kelangsungan hidupku untuk beribadah kepada sang Khaliq.

Namun sungguh manusia diciptakan dalam keadaan berkeluh kesah. Itulah fitrah sejatinya manusia, tapi apakah sebagai manusia kita akan mengikuti fitrah yang terkesan tidak bersemangat tersebut. Meskipun memang tidak ada salahnya bagi manusia untuk berkeluh kesah mengenai permasalahannya. Sungguh alangkah baiknya seandainya keluh kesah tersebut langsung disampaikan kepada sang Khaliq yang selalu akan mengijabahi permohonan hambaNya yang sedang mengadu kepadaNya. Dalam firmannya Allah SWT menyuruh umat manusia untuk menjadikan kesabaran dan sholat sebagai penolongnya (“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 153))

Tulisan ini hanyalah sebuah instropeksi diriku yang selama ini kurang begitu memperhatikan permasalahan ubudiyah. Kesombongan akan diri sendiri akhirnya harus takluk juga oleh kekuatan doa. Sesungguhnya hanya dengan memohon kepada sang Pencipta lewat doa, dan usaha tentunya, maka segala permasalahn hidup kita dapat segera teratasi. Sudah banyak tentunya hal-hal yang kualami benar-benar terjadi berkat doa. Dan yang aku yakin pasti, doa kedua Ayah Ibuku juga menjadi bagian terpenting dalam perjalanan hidupku ini. Masih ingat rasanya ketika akan menghadapi sesuatu, maka aku selalu membiasakan diri untuk melapor kepada dua orang kesayanganku, meski hanya lewat telepon. Mengabarkan bahwa aku besok atau lusa atau pekan depan akan melakukan ini dan itu, dan ketika aku memohon untuk didoakan, keduanya selalu mengatakan bahwa tanpa dimintapun keduanya selalu membayangi langkahku dengan doa. (Sedih banget ya.. akan sebisa mungkin untuk membahagiakan keduanya selagi masih ada waktu yang tersisa). Bahkan seandainya aku harus pergi dinas ke kota maupun pulau lain, bisa-bisa aku akan diomeli seandainya sebelum berangkat tidak memberikan kabar. Dan begitu sampai di kota tujuanpun suatu keharusan untuk berkirim kabar dan begitu juga ketika kembali ke kota asal. (Sungguh, sayang sekali keduanya terhadap kami bertiga).

Begitulah orang tua ya, cintanya sepanjang masa dan semoga cinta kita tidak sepanjang galah. Meski kita tidak mampu untuk membalas semua yang telah keduanya berikan kepada kita (dan tak akan pernah) tentunya akan menjadi suatu keharusan bagi kita untuk terus mendoakannya yang agar menjadi amal jariyah bagi keduanya yang tak akan terputus. Mungkin itulah kebaikan terbesar yang harus kita berikan ketika keduanya sudah harus pergi meninggalkan dunia ini. Semoga kita bisa menjadi anak sholeh sebagai bekal untuk kedua orang tua kita nantinya.

Dalam Surat Al Ahqof ayat 15 Allah SWT berfirman: " Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Semoga dapat menjadikan kita untuk lebih bisa menempatkan diri dalam keluarga.

Salam dari berlin,
21.28 22.02.2010

No comments: